13/01/2013
Bukan kali kedua
Ini bukan kali kedua
Realita pahit yang
memang q petik
Mungkin sang ratu
memang belum memihak pada sukma,
Biarlah hanya sepi
yang temani,
Debur ombak dan sepoi
angin malam yang menghibur,
Ini bukan kali kedua
Asa yang mungkin hanya
hayal hingga sang ratu buka pintu gerbang kesuciannya,
Biarlah daun ini
tertelan buih,
Hanyut terbawa hingga
ke laut,
Hingga angin bawanya
menepi,
Hingga berahir di penghujung pulau,
Hingga matahari
tampakkan sinarya,
Dan,
Berakhir di hatinya
0 comments:
Post a Comment